Harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan Kamis, berhasil memangkas kerugian yang sempat terjadi di awal sesi perdagangan. Perubahan sentimen ini dipicu oleh rilis data inflasi Amerika Serikat yang ternyata jauh lebih lunak dari perkiraan pasar. Laporan tersebut langsung memperkuat ekspektasi para pelaku pasar bahwa Federal Reserve akan mengambil langkah pemangkasan suku bunga pada tahun 2026.
Data terbaru menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) AS hanya mengalami kenaikan 2,7% secara tahunan (year-on-year) pada bulan November. Angka ini berada di bawah konsensus ekonom dalam survei Reuters yang sebelumnya memproyeksikan kenaikan sebesar 3,1%. Realisasi angka inflasi yang lebih rendah ini menjadi katalis positif bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, karena lingkungan suku bunga rendah cenderung menguntungkan logam mulia.
Respon Pasar dan Pandangan Analis
Hingga pukul 14.24 GMT, emas spot terpantau turun tipis 0,1% ke level $4.333,57 per ounce, sementara emas berjangka AS melemah 0,2% menjadi $4.366,80. David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, menyoroti bahwa laporan CPI ini secara fundamental berdampak negatif bagi dolar AS namun menjadi angin segar bagi emas. Fokus pasar kini tertuju kuat pada kebijakan The Fed menuju tahun 2026, di mana investor mulai menghitung ulang potensi pemangkasan suku bunga tahun depan.
Berdasarkan data yang dihimpun LSEG, para pedagang kini memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 63 basis poin oleh bank sentral AS tahun depan. Pasar berjangka dana federal (federal funds rate) juga mulai memperhitungkan peluang yang sedikit lebih tinggi bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Januari mendatang pasca rilis data tersebut.
Tekanan Awal dan Kehati-hatian Investor
Sebelum data inflasi dirilis, harga emas sempat tergelincir cukup dalam karena terbebani oleh penguatan dolar AS. Indeks dolar sempat menyentuh level tertinggi dalam hampir sepekan pada hari Rabu, membuat emas batangan yang dihargai dalam mata uang tersebut menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Pada sesi pagi, emas spot sempat jatuh 0,4% ke level $4.324,47 per ounce.
Analis UBS, Giovanni Staunovo, sempat mencatat bahwa penguatan dolar menjadi hambatan teknis bagi emas maupun perak. Menjelang rilis data, banyak investor yang memilih bersikap konservatif dan menghindari posisi terbuka yang berisiko. Secara teknikal, emas sempat tertahan di bawah $4.353,56 selama empat sesi berturut-turut, menunjukkan keraguan pasar untuk mendorong harga lebih tinggi tanpa kepastian data inflasi.
Faktor Politik dan Pelemahan Pasar Tenaga Kerja
Dinamika kebijakan moneter ke depan juga tidak lepas dari pengaruh politik dan kondisi pasar tenaga kerja. Presiden AS Donald Trump menyatakan pada hari Rabu bahwa Ketua The Fed berikutnya adalah sosok yang meyakini penurunan suku bunga dalam jumlah yang signifikan. Pengumuman mengenai penerus Jerome Powell ini dijadwalkan akan dilakukan awal tahun depan.
Di sisi lain, Gubernur The Fed Christopher Waller, yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat kursi ketua bank sentral, menyebut bahwa masih ada ruang untuk memangkas suku bunga di tengah melemahnya pasar tenaga kerja. Data awal pekan ini memperlihatkan tingkat pengangguran AS naik menjadi 4,6% di bulan November, melampaui perkiraan 4,4% dan menjadi level tertinggi sejak September 2021.
Kinerja Perak dan Logam Mulia Lainnya
Beralih ke logam mulia lainnya, perak spot turun 0,4% menjadi $66,04 per ounce, mundur sedikit setelah mencetak rekor tertinggi $66,88 di sesi sebelumnya. Meski mengalami koreksi wajar akibat aksi ambil untung, perak telah mencatatkan kenaikan fantastis sebesar 129% sepanjang tahun ini. Lonjakan ini didorong oleh permintaan industri yang kuat serta defisit pasokan yang berkelanjutan.
Tren kenaikan harga komoditas logam kini mulai merambat ke sektor lain. Platinum tercatat naik 0,7% ke level $1.924,05, yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari 17 tahun terakhir. Sementara itu, paladium melonjak 2,9% menyentuh level tertinggi dalam hampir tiga tahun di posisi $1.695,68. Catatan dari Commerzbank menyebutkan bahwa harga platinum turut terdongkrak oleh permintaan fisik yang kuat dari China.
