Tesla Luncurkan Layanan Robotaxi di Austin, Saham Naik 8% Meski Menuai Sorotan Regulator

Tesla Luncurkan Layanan Robotaxi di Austin, Saham Naik 8% Meski Menuai Sorotan Regulator

Peluncuran Awal di Austin: Antusiasme dan Uji Coba Terbatas
Tesla memulai uji coba layanan robotaxi pertamanya pada Minggu di kota Austin, Texas. CEO Elon Musk mengonfirmasi peluncuran ini melalui unggahannya di platform X (dulu Twitter): “Peluncuran robotaxi @Tesla_AI dimulai di Austin sore ini dengan tarif tetap sebesar $4,20.” Beberapa pengguna media sosial melaporkan bahwa mereka berhasil memesan dan menaiki Tesla Model Y bertanda “Robotaxi” di wilayah tersebut, bahkan ada yang mengklaim telah mencoba hingga 11 perjalanan berbeda dalam satu hari.

Respon pasar terhadap peluncuran ini sangat positif. Saham Tesla (TSLA) ditutup naik 8,2% pada hari Senin, menjadi $348,68 per lembar.

Fitur dan Keamanan Robotaxi Tesla
Dalam tahap awal, Tesla mengoperasikan antara 10 hingga 20 unit Model Y yang dilengkapi teknologi Full Self-Driving (FSD) Unsupervised terbaru. Mobil-mobil ini beroperasi di area terbatas (geofencing) dan hanya pada siang hari dengan kondisi cuaca baik. Meski tanpa pengemudi, setiap kendaraan diawasi oleh operator keselamatan jarak jauh dan juga didampingi staf Tesla di kursi penumpang depan yang bisa mengambil alih kontrol jika terjadi masalah.

Layanan ini hanya tersedia bagi pengguna yang diundang, mayoritas adalah pendukung aktif produk Tesla, saham perusahaan, dan Elon Musk secara pribadi.

Regulator Soroti Insiden dan Transparansi
Namun di balik euforia, muncul sejumlah kekhawatiran. Video-video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa kejadian tak lazim, seperti robotaxi melaju di jalur yang salah dan melakukan pengereman mendadak di tengah lalu lintas. Dalam satu kasus, kendaraan bereaksi secara tiba-tiba terhadap mobil polisi yang parkir di luar jalur berkendara.

Otoritas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) langsung menghubungi Tesla untuk meminta penjelasan terkait insiden tersebut. Juru bicara NHTSA menyatakan bahwa lembaganya sedang mengumpulkan informasi tambahan dari pihak pabrikan. Tesla sendiri menganggap data yang diminta oleh NHTSA sebagai informasi bisnis yang bersifat rahasia dan enggan mengungkapnya ke publik.

NHTSA menegaskan bahwa mereka tidak memberikan “persetujuan awal” atas teknologi baru, melainkan bergantung pada sertifikasi produsen terhadap standar keselamatan kendaraan bermotor federal. Namun, mereka siap melakukan penyelidikan dan tindakan lanjutan jika ditemukan potensi cacat keselamatan.

Tantangan Skala dan Janji Autonomi yang Belum Terpenuhi
Analis menilai peluncuran ini sebagai momen penting, namun mengingatkan bahwa tantangan terbesar terletak pada skala operasional. Dan Levy dari Barclays menyatakan bahwa ekspansi layanan robotaxi membutuhkan ribuan kendaraan tanpa operator manusia serta infrastruktur perawatan dan pembersihan yang memadai. Ia juga memperingatkan agar tidak terlalu optimis mengenai perkembangan jangka pendek, dan mempertahankan rating “Equal Weight” dengan target harga $275 untuk saham Tesla.

Dari sisi sejarah, peluncuran ini masih belum sepenuhnya menepati janji-janji Musk terdahulu. Pada 2015, Musk mengatakan mobil Tesla akan mencapai “autonomi penuh” dalam waktu tiga tahun. Setahun kemudian, ia menjanjikan perjalanan lintas negara tanpa intervensi manusia sebelum akhir 2017 — janji yang hingga kini belum terealisasi.

Kesimpulan: Awal Baru dengan Pengawasan Ketat
Meski menuai pujian dari sebagian analis dan pendukungnya, layanan robotaxi Tesla tetap menghadapi tantangan besar, baik dari segi keamanan maupun regulasi. Peluncuran ini menandai langkah penting menuju masa depan transportasi otonom, namun juga menunjukkan bahwa perjalanan menuju kendaraan tanpa pengemudi masih penuh rintangan. Ke depannya, pengawasan dari regulator serta kemampuan Tesla dalam meningkatkan skala operasi akan menjadi penentu keberhasilan program ambisius ini.

Iptek